FOTO: VIDYADI |
Membagikan
flyer
Jumat
(5/10) menjadi hari yang cukup sibuk bagi Clarissa Gunawan (20). Mahasiswi semester
5 Jurusan Desain Interior Universitas Tarumanagara ini harus menyelesaikan
beberapa tugasnya di hari yang sama. Sore itu, ia mengikuti Misa Jumat Pertama
di Gedung M lantai 8 Untar. Dia bertugas sebagai dirigen paduan suara
Adhyatmaka (Unit Kegiatan Mahasiswa Katolik di Untar).
Seusai
memimpin paduan suara, Clar, begitu ia disapa, bergegas menuju tempat
percetakan yang berada di sebelah kampus. Clar merupakan koordinator seksi publikasi
dan dokumentasi dalam acara Latihan Kepemimpinan di Adhyatmaka yang akan
berlangsung pada akhir Oktober nanti. Ia bertanggung jawab atas poster yang
akan disebarkan sebagai promosi acara. Dia pun mengecek dengan teliti hasil
cetakan poster yang telah dibuatnya selama tiga hari. Setelah diperiksa, dia
segera ke Sekretariat Adhyatmaka untuk menyerahkan poster itu kepada ketua
pelaksana.
Tak
terasa, keringat muncul menghiasi wajahnya. Mahasiswi asal Palembang, Sumatera
Selatan ini memutuskan untuk istirahat sejenak. Rasa letih muncul setelah
seharian beraktivitas, namun ia tetap semangat. “Kadang kalau dipikir sih capek, cuman kan sudah memilih.
Jadi, tidak boleh disesali apa yang sudah dipilih. Jalani saja,” ungkapnya.
Berorganisasi
memang sudah menjadi pilihannya sejak masuk kuliah. Anak pertama dari tiga
bersudara ini bergabung ke Adhyatmaka sebagai aktivis. Setelah satu tahun, Clar
dipercaya sebagai Wakil Koordinator Media Informasi, salah satu seksi yang
mengurus majalah “Fioretti.” Kini, ia kembali menjadi pengurus harian. Kali
ini, ia menjabat sebagai Ketua Bidang II yang membawahi seksi media informasi,
paduan suara, dan creative ministry
(seksi yang berkaitan dengan seni drama dan tari). Di
sela-sela kesibukannya, mahasiswi berkaca mata ini berusaha menyeimbangkan
antara kuliah dan organisasi. “Selama ini sih,
tidak mengganggu (perkuliahan). Puji Tuhan, (nilainya) masih bagus,” kata Clar.
Membagi waktu antara tugas kuliah dan tugas organisasi, seperti rapat, menjadi sebuah keharusan baginya. Memang
terasa sulit, namun ini tetap harus dijalani agar keseimbangan yang
diharapkannya bisa terwujud.
Jangan
menunda-nunda menyelesaikan tugas menjadi kunci bagi Clar ini agar dapat meraih
nilai yang baik, namun tetap bisa aktif di organisasi. “Kalau (waktu
pengumpulan tugas) masih lama, dicicil. Jadi, tidak menyulitkan,” ujarnya.
Menurut
Clar, berorganisasi penting untuk dapat menambah pengalaman dan bertemu dengan
teman-teman dari fakultas lain. Dengan demikian, dia bisa menambah pengetahuan,
tidak hanya sebatas tentang desain, kuliah yang dipelajari sehari-hari.
“Organisasi itu banyak untungnya. Pilihlah organisasi yang memang passion di situ. Jadi, tidak merasa
beban dengan tugas-tugas yang diberikan oleh organisasi,” kata Clar.
Senang berorganisasi
Di
hari yang sama, Andrew Tjenghar Widjaja (20) juga memiliki kegiatan yang cukup
banyak. Siang hari, mahasiswa semester 5 Fakultas Ilmu Komunikasi Untar ini
menjaga stand di depan Mailshop,
seberang Gedung Fakultas Kedokteran Untar. Dia bertugas membagikan flyer acara
ret-ret Persekutuan Doa Untar. Sorenya, ia mengikuti Misa Jumat Pertama.
Kantung
mata terlihat jelas di wajahnya. Sebagai koordinator seksi publikasi dan dokumentasi,
Andrew memiliki tanggung jawab untuk mendesain poster. Akibatnya, beberapa hari
terakhir, ia harus rela begadang untuk menyelesaikan tugasnya itu. Meskipun
demikian, anak pertama dari tiga bersaudara ini tidak merasa capek. “Karena
saya suka di organisasi ini (Persekutuan Doa), jadi tidak merasa capek. Senang malah bisa kumpul sama teman-teman, bisa
belajar bareng-bareng,” ujarnya.
Bagi
pecinta warna hitam dan putih ini, berorganisasi memiliki banyak keuntungan,
seperti mengetahui cara bersosialisasi, berinteraksi dengan mahasiswa lain, dan
memperoleh network. Namun, ada hal
yang harus direlakan di awal ia berorganisasi. “Nilai sempat menurun. Puji
Tuhan, bisa terangkat lagi,” kata Andrew. Sama seperti Clar, manajemen waktu
menjadi cara untuk menyeimbangkan kuliah dan organisasi.
Berorganisasi
memang dianggap penting bagi sebagian kalangan mahasiswa. Namun, ada hal yang
tetap harus diperhatikan sebagai mahasiswa, yaitu kuliah. Membagi waktu
merupakan sebuah keharusan jika ingin dua kegiatan tersebut berjalan baik.
Dua-duanya dinilai sama-sama belajar, tapi dengan cara yang berbeda.
Luar biasa, semoga kedua teman di atas dapat menjadi inspirasi bagi kita para mahasiswa/i UNTAR. Selama bisa membagi waktu, aktif berorganisasi bukan memberikan beban, melainkan memberikan banyak keuntungan. Tetap semangat :)
BalasHapus